Tinjauan dalam bidang bahasa, sastra, intelektual dan pendidikan.
Islam masuk ke alam Melayu sejak abad ke 13 M. Kedatangan Islam membawa pengaruh yang signifikan terhadap kehidupan orang Melayu. Perubahan tersebut yang menjadikan dunia Melayu memiliki ikatan yang luar biasa eratnya dengan dunia Islam. Dalam perkembangannya, perubahan tersebut meliputi semua aspek kehidupan orang Melayu, antara lain; bidang bahasa, sastra, intelektual, pendidikan, politik, adat istiadat, kesenian, dll. Ada beberapa aspek yang menarik untuk dibahas dalam tulisan ini, yakni sebatas menitik beratkan pengaruh Islam terhadap aspek di bidang bahasa, sastra, intelektual dan pendidikan.
- Bidang Bahasa dan sastra
Ketika Islam telah mendapatkan posisi strategis dalam kehidupan orang Melayu, dari aspek kebahasaan yang notabene bahasa resmi Islam adalah bahasa Arab mulai menggeser bahasa sansekerta dalam budaya berbahasa di kalangan orang Melayu. Seiring perkembangannya bahasa Melayu mendapat pengaruh dari bahasa Arab. Huruf arab digunakan untuk penulisan bahasa Melayu yang disebut huruf Jawi, Huruf baru yang berasal dari alquran telah menggantikan huruf Kawi dan Nagari. Hal ini dikuatkan dengan pendapat Van der Kroef, bahwa bahasa melayu menerima pangaruh Islam dengan begitu kuat, malah Melayu tanpa Islam di ibaratkan sebagai diri tanpa nyawa. Melalui pengaruh Islam dan huruf arab dalam penulisan melayu, bahasa melayu telah berkembang pesat dan menjadi bahasa yang kaya dengan berbagai istilah yang dipinjam dari perbendaharaan kata Arab dan Parsi. Dengan perkembangan itu, bahasa melayu menjadi bahasa pengantar dalam penulisan yang bercorak agama Islam dan karya-karya sastra, bahasa melayu menjadi bahasa pengantar dalam dakwah Islam di kalangan orang Melayu. Selanjutnya bahasa melayu telah mencapai taraf bahasa Lingua Franca atau bahasa perhubungan.
- Bidang Intelektual dan Pendidikan
Paralel dengan perubahan bahasa Melayu yang sangat pesat dengan meminjam kata-kata Arab, sehingga bahasa melayu menjadi media ilmu pengetahuan seperti Teologi, falsafah, etika dan lainnya, maka pengaruh yang muncul dan berkembang di masyarakat Melayu yang turut mengubah fundamen masyarakat Melayu dalam kehidupannya adalah bidang intelektual dan pendidikan. Masyarakat Melayu dikenalkan dengan pendidikan yang bercorak falsafah dan bercorak rasionalis-intelektual. Hal-hal yang ditekankan dalam pendidikan islam berdasarkan unsur persamaan sosial, keadilan, individual, kemuliaan dan karakter. Islam merubah pola pikir masyarakat Melayu yang masih percaya akan hal-hal yang bersifat mitologi dan fantasi kepada pemikiran yang bercorak intelektual berdasarkan ilmu falsafah dan mistis yang rasional dan ilmiah. Pada dasarnya, islam menekankan pada dua aspek dalam membentuk intelektual masyarakat Melayu, yakni jasmani dan rohani.
Terhadap penyebaran ilmu di bidang pendidikan, Islam melakukannya mulai dari pengajaran mengaji yang bertujuan untuk kegiatan beribadah. Memang benar awalnya Islam masuk membawa misi penyebaran agama, namun secara intelektual dan pendidikan masyarakat Melayu juga harus ikut serta berkembang. Maka dari itu hal ini sejalan antara penyebaran dan pengajaran Islam. semua itu berawal dari masjid, surau, kemudian berkembang menjadi sekolah-sekolah seperti madrasah, pondok pesantren, dan lain-lain. Bidang ilmu yang dipelajari antara lain bahasa arab, fiqih, falsafah, teologi, logika, hadis, tafsir, dll. Lalu melalui lembaga tersebut lahirlah cendikiawan dan ulama dalam masyarakat melayu untuk menjadi pegawai, guru dan ahli agama, ahli fikir dan pujangga seperti Hamzah Fansuri, Raja Ali Haji dan lainnya.
Dari dua penjabaran di atas membuktikan bahwa peradaban Melayu lahir dan berkembang sesuai dengan keberadaan dunia Islam di tengah-tengah masyarakat Melayu. Pengaruh Hindu yang lebih dulu mendominasi, pelan-pelan tergerus dengan pengaruh Islam. walaupun tidak bisa pungkiri, bahwa pengaruh Hindu tidak benar-benar lenyap dari kebudayaan Melayu.