JANTUNGMELAYU — Para pelajar SMA sederajat di wilayah kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Kepri, yakni Kepri, Riau, Jambi dan Bangka Belitung diharapkan berpartisipasi dalam Lomba Penulisan Sejarah Lokal 2017. Kegiatan rutin BPNB ini bertujuan menggugah generasi muda untuk menyadari arti penting kesadaran sejarah sekaligus meningkatkan semangat nasionalisme. Juga mendorong generasi muda untuk menuangkan buah pikirannya dalam bentuk karya tulis, serta mengangkat sejarah lokal di masing-masing daerah.

Lomba Penulisan Sejarah Lokal 2017, mengangkat tema “Merangkai Kejayaan Masa Lalu untuk Meningkatkan Semangat Nasionalisme”.

Sejarah lokal dapat memperkaya wawasan kesejarahan generasi muda tentang peristiwa masa lampau dan berguna untuk memperkokoh jati diri. Disamping itu, kesadaran sejarah juga akan membangkitkan rasa tanggung jawab sosial dan moral terhadap segala kegiatan pembangunan bangsa. Oleh karenanya, perlu ada usaha-usaha yang mendorong agar generasi muda giat menggali peristiwa-peristiwa masa lalu dan sejarah lokal di daerahnya secara berkesinambungan.

Kesadaran akan jati diri bangsa hanya bisa terbentuk bila masyarakatnya memperoleh informasi yang akurat tentang sejarah bangsanya.

Ini ketentuan umum lomba:

1. Judul karangan bebas tetapi mengacu pada salah satu topik mengenai: peristiwa sejarah di daerah, Biografi tokoh sejarah di daerah, Asal-usul tempat bersejarah di daerah, Peninggalan bersejarah yang ada di daerah.

2. Panjang naskah 10-15 halaman kertas kuarto diketik dengan satu setengah spasi. Apabila ditulis tangan, menggunakan huruf balok dengan tinta hitam, jelas dan rapi. Jumlah kata dalam setiap naskah antara 3000-5000 kata.

3. Karangan harus olahan dan pemikiran peserta sendiri (bukan copy paste) dan belum pernah dipublikasikan.

Ketentuan Khusus:

1. Peserta lomba adalah siswa SLTA – sederajat di wilayah Provinsi Riau, Jambi, Kepulauan Riau dan Kepulauan Bangka Belitung.

2. Setiap sekolah bebas mengirim sebanyak-banyaknya karya tulis.

3. Peserta harus mencantumkan alamat sekolah, nomor telepon yang bisa dihubungi, disertai surat pengantar dari kepala sekolah yang ditandatangani dan cap/stempel sekolah.

4. Peserta harus menulis nama asli bukan nama samaran.

5. Naskah harus merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah dipublikasikan.

6. Masing-masing peserta hanya dapat mengirimkan satu naskah.

7. Untuk pemilik naskah yang terpilih sebagai finalis dari luar lokasi pelaksanaan Laseda (Lawatan Sejarah Daerah), boleh mengikutsertakan seorang guru pendamping. Akomodasi dan transportasi PP ke lokasi kegiatan ditanggung panitia.

8. Presentasi karya dari finalis ini akan dilaksanakan di dalam rangkaian kegiatan Laseda (Lawatan Sejarah Daerah) di kabupaten Pelalawan Provinsi Riau yang diperkirakan dilakukan pada bulan April 2017.

9. Bagi peserta sayembara yang tidak dihubungi kembali berarti karyanya tidak masuk dalam nominasi.

Semua naskah yang masuk dinilai berdasarkan pada isi karangan, penyajian dan bahasa. Tim penilai memilih 6 orang finalis. Selanjutnya, para finalis mempresentasikan hasil karyanya untuk menentukan urutan pemenang pada saat dilaksanakannya kegiatan Laseda. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.

Hadiah Lomba Penulisan Sejarah Lokal 2017 ini berupa uang, piagam dan piala. Lomba dimulai sejak diumumkan brosur pedoman penulisan ini, dan naskah dikirim kepada panitia lomba selambat-lambatnya tanggal 20 Maret 2017 (stempel pos). Atau dikirim melalui Email: lasedabpnbkepri@gmail.com.

Informasi selanjutnya bisa menghubungi Ian (085264678810; Novendra(08127714492; Ardiyansyah(085288586897) Sri(085264170806).***

Artikel SebelumTeater Bangsawan Masih Hidup di Kepri, di Brunei Sudah Lama Punah
Artikel BerikutSatu Persatu Maestro Berpulang, Ketunakan Mereka Hendaklah Jadikan Teladan

Tinggalkan Balasan