
PADA tahun 1925, Tanjungpinang memasuki “babak baru” dalam perjalanannya sebagai ibukota Residentie van Riouw. Resident Riouw memutuskan membentuk sebuah lembaga resmi yang akan mengurus, mengawasi, mengelola, dan membangun fasilitas publik untuk kepentingan penduduk kota Tanjungpinang, dan mendukung kedudukan Tanjungpinang sebagai ibu kota Residentie van Riouw.
Lembaga yang mengurus sarana dan prasarana kota itu dinamakan Madjelis Het Standsfonds Tandjongpinang (majelis dana pembangunan kotaTanjungpinang), sebuah lembaga yang mengelola dan mengawasi segala sesuatu yang berkenaan dengan sarana dan prasarana kota Tanjungpinang. Lembaga ini dibentuk berdasarkan besluit (surat keputusan) Resident van Riouw No. 71, tanggal 19 Februari 1925, dan berada di bawah peraturan yang dinamakan “Reglement of de Plaatselijke Fondsen” (“Peraturan tentang dana pemerintahan daerah setempat”).
Lembaga ini didukung penuh secara finansial oleh Residentie van Riouw. Melalui besluit Resident van Riouw No. 117, tanggal 25 Maret 1925, diputuskan untuk menyisihkan uang sebesar f. 7500,- yang diperuntukkan sebagai dana awal Madjelis Stadsfonds Tandjongpinang. Dan Madjelis ini mulai bekerja pada tahun 1926, atau setelah Resident Riouw mengeluarkan besluit yang menetapkan 17 orang yang dipilih sebagai anggota komisi van beheer (komisi pengurus) Madjelis Stadsfonds Tandjongpinang: yang terdiri dari seorang ketua dan beberapa orang anggota.
Pada awal pembentukannya, voorzitter (ketua) Madjelis Stadsfon Tandjongpinang adalah Tuan P. Wink, yang ketika itu menjabat sebagai Controleur Hoofd van Plaatselijk Bestuur Tandjongpinang (Controleur kepala pemerintah setempat di Tanjungpinang).
Sebagai sebuah lembaga yang mengurus hal ihwal yang berkenaan dengan kepentingan publik, kepengurusannya melibatkan perwakilan berbagai lapisan masyarakat di Tanjungpinang ketika itu. Anggotanya terdiri dari: 5 orang pegawai pemerintahan bangsa Eropa di Tanjungpinang (Europeesche gouvernementsambtenaren); 2 orang partikelir bangsa Eropa di Tanjungpinang (Europeesche particulieren); 1 pegawai pemerintahan pribumi (Inlandsch bestuuramtenaar); 2 orang pemimpin pendudukan tempatan (Inlansche volkshoofden); 1 orang ulama tempatan (Indlandsche geestelijke); 2 orang pemimpin bangsa Cina (Chineesche officieren); 1 orang kepala bangsa Timur Asing [India-Keling] (Hoofd der Vreemde Oosterlingen); dan 2 orang Cina partikelir (Chineesche particulieren).
Selain itu, lembaga ini juga dilengkapi dengan seorang secretaries (sekretaris) dan penningmeester (bendahara pengurus) yang tidak duduk sebagai anggota Madjelis. Tuan S.W. Younge, salah seorang anggota dari kalangan Europeesche particulieren yang juga insinyurperusahaan listrik (electriciteits bedryf) di Tanjungpinang, ditunjuk sebagai pelaksana dan pengawas dana bagi pembangunan jaringan dan fasilitas pemasok air minum (waterleiding ) di kota Tanjungpinang.
***
Sebagai lembaga yang mengurus dan mengelola fasilitas publik di Tanjungpinang, Madjelis Stadsfonds antara lain mengurus dan mengelola jalan raya dan parit-paritnya, memelihara dan menyediakan lampu-lampu penerangan jalan, membangun dan memelihara sarana produksi dan fasilitas jaringan air minum (meliputi mesin pompa dan baik air) yang berada di Kampung Pantjor (di Jl. Pompa) dan bak air yang terletak di puncak Bukit Cermin.
Pasar dan pusar perbelanjaan lainnya juga menjadi tanggungjawab Madjelis Stadsfonds ini. Maka dibangunlah sebuah bangunan Pasar Loods (Pasal Los) yang permanen di Kampung Cina. Begitu juga dengan perwatan dan pengelolaan Pasar Ikan (di Jl. Pasar Ikan Lama), serta mengatur izin-izin mendirikan rumah dan bangunan lainnya.
Berkenaan dengan pasar dan pusat perbelanjaan ini, Madjelis Stadsfonds Tansdjongpinang pernah merancang untuk membuka sebuah pasar makan (semacam pujasera) yang modern dan besar pada zamannya; rencana itu telah dimulai dengan dengan membeli tanah di kawasan antara Jl. Gambir dan Jl. Kelenteng (Gambir Weg en Temple Weg). Dalam perencanaanya, pasar makan yang serupa, akan dibangun pula di sekitar kawasan gedung Bioscoop Chatay (Bioskop Gembira) yang pada ketika itu sudah terdapat sebuah pasar makan yang kecil.
Dalam perjalanannya, sumber dana utama Madjelis Stadsfonds Tandjongpinang adalah wang pakatan, yang berasal dari biaya sewa, sumbangan, pajak, dan retribusi yang bersumber dari fasilitas publik yang dikelola oleh Madjelis Stadsfonsds Tadjongpinang, seperti: selain itu ada pula kontribusi atau sumbangan lampu penerangan jalan (bydragen voor de straat verlicting); iuran kebersihan kota (stadsreiniging); pajak hiburan rakyat (vergoedingen voor publieke vermakelykheden); dan uang sewa pasar loods di Kampung Cina (verhuur van pasarloodsen).
***
Sejak tahun 1925 hingga menjelang tahun 1940-an tak sedikit yang telah dilakukan oleh Madjelis Stadsfonds untuk Kota Tanjungpinang. Dan bahkan, sebagian besar sarana dan prasarana kota peninggalan Madjelis Stadsfonds Tandjoengpinang itu masih dipergunakan hingga pada masa-masa setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Fasilitas jaringan produksi dan suplai air bersih untuk warga kota Tanjungpinang adalah salah satu contohnya. Secara historis, tak berlebihan bila mengatakan bahwa pondasi dan gagasan awal pembangun sarana air bersih di kota Tanjungpinang telah dimulai oleh Madjelis Stadsfonds dengan fasiltas waterliding mereka yang berada di Kampong Pantjor (hingga kini sisa-sisanya masih dapat dilihat di sekitar kawasan Jl. Pompa Air).
Pada tahun 1926, rapat Madjelis Standsfonds Tanjungpinang telah memutuskan untuk melanjutkan pembangunan secara besar-besaran fasilitas produksi dan jaringan suplai air bersih secara modern ke rumah-rumah penduduk di kota Tanjungpinang, yang rancang bangunnya dilakukan oleh Arsitek van Gock, dan menelan menelan biaya sebesar f.65.000,-.
Lantas apa makna dari semua ini? Secara historis pengelolaan dan penyedian air bersih secara modern tau air ledeng (waterleiding) di kota Tanjungpinang sesungguhnya telah dimulai sejak tahun 1925. Oleh karen itu kurang patut bila air ledeng di Tanjungpinang pada masa kini mengalir tersendat-sendat? Marilah kita bercermin pada masa lalu (sejarah).***