Perahu atau jelo ditemukan warga terbenam dipantai Pulau Sebangka, Senayang Kabupaten Lingga.

Asumsi masyarakat dugaan jelo itu untuk pendaratan orang dan barang dari perahu besar dilaut yang dalam kepantai, ada juga digunakan sebagai tranportasi barang yang berhubungan dengan pekerja bangsal gambir dipulau sebangka, ada juga informasi yang digunakan para perampok untuk pendaratan diair dangkal, dan Ada yang mengkaitkan dengan sultan lingga-riau terakhir sultan Abdul Rahman Muazzam syah (1885-1911) akan tetapi kalau dugaan sementara bisa jauh lama sebelum itu bisa saja semasa sultan mahmud riayat syah (1761-1787-1812) semasa pusat Pemerintahan kesultanan riau-lingga-johor-pahang diDaik lingga, mungkin bisa jauh lagi sebelum itu.

Ini setakat dugaan/perkiraan sambil menunggu hasil laporan penelitian dari Balai Medan yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan. Asumsi data sementara setakat sumber lisan dari mulut kemulut yg pernah disampaikan orang tua-tua tempatan.

Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga bersama rekan dari Balai Arkeologi Sumatera Utara menemui Bupati Lingga, di ruang kerjanya, Rabu (01/09/2021). Pertemuan tersebut membicarakan agenda serah terima objek penelitian Perahu Cagar Budaya Bercadik khas Nusantara, yang sebelumnya diangkat dari Pulau Sebangka.

Pemindahan Perahu bercadik khas Nusantara itu dengan panjang 12,55 meter dan lebarnya kurang lebih 1 meter diangkut menggunakan angkutan laut dan darat. Dan turut dibantu tim dari Balai Arkeologi Sumatra Utara, dan masyarakat setempat pada 26 Agustus 2021 lalu.

Artikel SebelumKearifan Sultan dan Kesetiaan Bajak Laut
Artikel BerikutSemoga Jaya Kepulauan Riau

Tinggalkan Balasan